Kamis, 07 Desember 2017
Jumat, 12 Mei 2017
Rabu, 10 Mei 2017
Selasa, 28 Maret 2017
Sabtu, 25 Maret 2017
Sebaiknya Diadakan Sekali Dalam Satu Semester
Para peserta nampaknya sangat menikmati Diklat penulisa Artikel Ilmiah yang diselenggarakan selama tiga hari di SMPN 1 Magetan. Banyak juga yang mengharapkan perlunya diklat semacam ini dilakukan setiap semester sekali.
Mereka berharap untuk bisa membuat artikel baik yang dimuat di koran atau di jurnal yang ber ISSN. Sampai saat ini mereka sudah banyak juga yang mengirim artikel ke Radar Madiun.
Semoga diklat ini bermanfaat bagi guru di Kabupaten Magetan dan juga semakin termotivasi mereka untuk menulis.
Mereka berharap untuk bisa membuat artikel baik yang dimuat di koran atau di jurnal yang ber ISSN. Sampai saat ini mereka sudah banyak juga yang mengirim artikel ke Radar Madiun.
Semoga diklat ini bermanfaat bagi guru di Kabupaten Magetan dan juga semakin termotivasi mereka untuk menulis.
Kamis, 23 Maret 2017
PERLUNYA GURU TAHU KARAKTER ANAK DIDIKNYA
oleh:
RUMIARSIH
SP.d SMP
Negeri 2 Parang, Magetan
Guru sebagai ujung tombak
pelaksana pendidikan di tuntut untuk senantiasa mampu mengembangkan diri di
dunia pendidikan terutama di bidang pembelajaran. Sesuai pedoman pembelajaran
dalam kurikulum 2013,pembelajaran melalui karakter adalah sangat penting. Sehingga
setiap guru harus mengetahui karakter anak didiknya, dalam hal ini guru harus
pandai bahkan menjadi ahli dalam mengolah pembelajaran sesuai dengan kondisi
dan karakter masing-masing anak.
Banyak masalah-masalah
yang timbul pada saat proses belajar mengajar di kelas, dikarenakan banyaknya
perbedaan sifat yang ada pada anak didik, sehingga akan timbul
perbedaan-perbedaan pula dalam menerima pelajaran yang dari apa yang diharapkan.
Karenna setiap hari penulis dekat dengan anak didik maka semakin banyak
perbedaaan-perbedaan yang ada pada diri anak. Semakin dekat dengan anak maka semakin
tahu perbedaan individual anak-anak. Sehingga betapa pentingnya guru mengetahui
karakter setiap anak didiknya.
Guru sebagai cerminan dari anak didik dengan sebutan menterengnya
yaitu di gugu dan di tiru, maka harus menjalin
hubungan yang harmonis semata menjadi sahabat anak didiknya. hal ini akan
menimbulkan motivasi dan tingkat kemauan belajar di kelas .Guru terkadang tidak
tahu nama-nama siswanya, apalagi sampai mengetahui
karakter anak didiknya.
Minimal
guru harus bisa melayani
anak anak dengan berbagai perbedaan bakat diri anak (self personality
assessment). Ada anak yang cara belajar menghafal materi secara urut, sambil
menggerakkan badan, ada pula yang cara belajarnya runtut, ketat, sangat teliti,
suka menjalankan aturan yang ada, dan juga ada cara belajarnya menangkap secara
global isi satu bacaan, suka mencari asal usul rumus.
Itulah
berbagai persoalan yang di hadapi oleh dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran anak melalui
karakter telah menuntut pihak sekolah dan guru untuk meningkatkan dan memperbaiki system pembelajaran baik di
sekolah maupun di luar sekolah. Dengan mengetahu karakter anakdidiknya, maka akan memudahkan guru untuk mencapai tujuan
yang di harapkan yaitu menghasilkan output anak didik yang berkwalitas secara
intelektual, spiritual, emosional dan sosial serta berakhlaq mulia.
Saran yang dapat diberikan penulis yaitu agar sekolah sering
mengevaluasi kerja guru dan mengadakan workshop-workshop yang berhubungan dengan pembelajaran karakter, karena
selama ini kebanyakan guru belum memahami secara sepenuhnya dalam pembelajaran
melalui karakter sehingga untuk mempraktekkan di kelas juga belum maximal. Pada
akhirnya jika semua berjalan dengan baik semua sekolah akan menghasilkan anak
didik yang diharapkan baik dari pemerintah, sekolah dan masyarakat serta
kebanggaan keluarga.
ADIWIYATA , TANTANGAN DAN HARAPAN
ADIWIYATA ,
TANTANGAN DAN HARAPAN
Oleh :
Suparno,S.Pd.,M.Pd.*
Sekolah yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh
segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar
manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita
pembangunan berkelanjutan, yaitu Sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Sekolah yang demikian disebut sekolah
adiwiyata.
Tempatnya tampak rindang dengan
dipenuhinya banyak pepohonan dan tanaman. Bunga bunga menghiasi taman-taman
yang ada didepan kelas. Anak anak memiliiki kesadaran untuk membuang sampah
pada tempatnya, Para penjaja makanan di Kopsek hanya menjual makanan dengan
standar sehat, tanpa pengawet, tanpa pewarna, tanpa pemanis dan lain lainnya.
Semua makanan tidak dibungkus
dengan plastik, akan tetapi dengan menggunakan piring, mangkok atau minimal
menggunakan bungkus daun, sehingga tidak ada sampah plastik ditempat sampah.
Disana diajarkan untuk menghemat
energi, air, listrik , semuanya itu adalah pendidikan karakter yang diterapkan
langsung dan terintegrasi kedalam semua mata pelajaran. Pembelajaran tidak
hanya di kelas, akan tetapi bisa dilaksanakan di hutan sekolah, kebun sekolah ,
taman sekolah, green house dan sebagainya. Sehingga tidak ada anak yang mengantuk.
Anak akan bersemangat dan langsung praktek dengan alam.
Manfaat Program Adiwiyata,
Sekolah yang telah menerapkan Program adiwiyata dapat merasakan manfaat baik
bagi penerapan sistem belajar, proses belajar dan hasil
pembelajaran khususnya bagi peserta didik. Hal yang dirasakan oleh warga
sekolah antara lain :
1. Merubah perilaku warga sekolah untuk melakukan budaya pelestarian lingkungan. 2. Meningkatkan effisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah. 3. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan sumber daya dan energi. 4. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi seluruh warga sekolah 5. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah 6. Dapat menghindari berbagai resiko dampak lingkungan di wilayah sekolah. 7. Menjadikan tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dan benar.
1. Merubah perilaku warga sekolah untuk melakukan budaya pelestarian lingkungan. 2. Meningkatkan effisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah. 3. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan sumber daya dan energi. 4. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi seluruh warga sekolah 5. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah 6. Dapat menghindari berbagai resiko dampak lingkungan di wilayah sekolah. 7. Menjadikan tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dan benar.
Sekolah yang demikian ini
menjadi impian semua insan pendidikan. Sehingga merupaka keputusan yang tepat apabila
Bupati Magetan menetapkankan himbuan agar sekolah di Magetan berupaya menjadi
sekolah adiwiyata.
Adiwiyata di SMPN 3 Kawedanan
Untuk menuju sekolah adiwiyata
beberapa upaya yang dilakukan di SMPN 3 Kawedanan adalah ; Mengadakan diklat
dengan judul menyusun perangkat pembelajaran untuk menuju sekolah adiwiyata
dengan menghadirkan nara sumber Kepala Dinas Dikpora, dari Pengawas, dan dari
SMP 4 dan SMP 1 Ngariboyo yang telah mencapai Sekolah adiwiyata tingkat
Nasional. Mengadakan study banding ke sekolah-sekolah yang telah lolos sebagai
sekolah adiwiyata nasional.
Kemudian membentuk Tim adiwiyata. Setelah tim terbentuk masing masing Pokja
melaksanakan programnya masing- masing. Salah satu yang menonjol adalah menanam
kakau 200pohon, membuat green house, membuat tempat sampah.
Setiap dua minggu sekali
diadakan lomba kelas, mengenai kebersihan, taman, keindahan, kelengkapan kelas,
keikut sertaan dalam program adiwiyata dll. Bagi kelas yang menang mendapatkan
hadiah 2 pot dan 1 bendera adiwiyata dengan tertuliskan the best class (kelas
terbaik).
Kendala yang muncul adalah belum
semua guru dan siswa mendukung. Maka upaya yang bisa dilakukan adalah setiap
upacara hari senin topik bahasannya yang
pertama adalah tentang adiwiyata, berikutnya topik bebas yang berkaitan dengan
masalah pendidikan. Menanamkan kesadaran “melu handarbeni” terhadap SMPN 3
Kawedanan sehingga mau memberikan kontribusi terhadap tercapainya adiwiyata.
Harapan dari tercapainya
adiwiyata adalah ikut serta mengamankan bumi kita yang semakin panas, semua
warganya sehat untuk masa yang panjang, bisa mencapai cita-citanya untuk
kesejahteraan hidupnya.
Penulis adalah Kepala Sekolah SMPN 3 Kawedanan, Magetan
HP. 081 252 121 22
Diklat Karya Ilmiah Populer Di Magetan
Dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis artikel dan penelitian tindakan kelas, maka MKKS bekerja sama dengan Jawa Pos mengadakan diklat penulisan artikel ilmiah populer di SMPN 1 Magetan.
Para kepala sekolah dan guru sekabupaten Magetan sangat antusias mengikuti diklat tersebut. Pelaksanannya tiga hari in dan dua minggu On.
Hasil yang diharapkan adalah:
1. Membuat artikel Ilmiah Populer yang di muat di Radar Magetan
2. Membuat buku kumpulan artikeldari seluruh peserta
3. Membuat artikel yang dimuat di Jurnal Ber ISSN
4. Membuat PTK.
Mohon yang belum mengirimkan artikel, segera dikirm untuk dimuat di blog juga di Radar Madiun.
Semoga sukses.
Para kepala sekolah dan guru sekabupaten Magetan sangat antusias mengikuti diklat tersebut. Pelaksanannya tiga hari in dan dua minggu On.
Hasil yang diharapkan adalah:
1. Membuat artikel Ilmiah Populer yang di muat di Radar Magetan
2. Membuat buku kumpulan artikeldari seluruh peserta
3. Membuat artikel yang dimuat di Jurnal Ber ISSN
4. Membuat PTK.
Mohon yang belum mengirimkan artikel, segera dikirm untuk dimuat di blog juga di Radar Madiun.
Semoga sukses.
Langganan:
Komentar (Atom)
-
ADIWIYATA , TANTANGAN DAN HARAPAN Oleh : Suparno,S.Pd.,M.Pd.* Sekolah yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu ...






















