Sabtu, 25 Maret 2017

Sebaiknya Diadakan Sekali Dalam Satu Semester

Para peserta nampaknya sangat menikmati Diklat penulisa Artikel Ilmiah yang diselenggarakan selama tiga hari di SMPN 1 Magetan. Banyak juga yang mengharapkan perlunya diklat semacam ini dilakukan setiap semester sekali.
Mereka berharap untuk bisa membuat artikel baik yang dimuat di koran atau di jurnal yang ber ISSN. Sampai saat ini mereka sudah banyak juga yang mengirim artikel ke Radar Madiun.
Semoga diklat ini bermanfaat bagi guru di Kabupaten Magetan  dan juga semakin termotivasi mereka untuk menulis.

Kamis, 23 Maret 2017

PERLUNYA GURU TAHU KARAKTER ANAK DIDIKNYA

      oleh:
      RUMIARSIH  SP.d  SMP Negeri 2 Parang,  Magetan  
                                            
       Guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan di tuntut untuk senantiasa mampu mengembangkan diri di dunia pendidikan terutama di bidang pembelajaran. Sesuai pedoman pembelajaran dalam kurikulum 2013,pembelajaran melalui karakter adalah sangat penting. Sehingga setiap guru harus mengetahui karakter anak didiknya, dalam hal ini guru harus pandai bahkan menjadi ahli dalam mengolah pembelajaran sesuai dengan kondisi dan karakter masing-masing anak.
                     Banyak masalah-masalah yang timbul pada saat proses belajar mengajar di kelas, dikarenakan banyaknya perbedaan sifat yang ada pada anak didik, sehingga akan timbul perbedaan-perbedaan pula dalam menerima pelajaran yang dari apa yang diharapkan. Karenna setiap hari penulis dekat dengan anak didik maka semakin banyak perbedaaan-perbedaan yang ada pada diri anak. Semakin dekat dengan anak maka semakin tahu perbedaan individual anak-anak. Sehingga betapa pentingnya guru mengetahui karakter setiap anak didiknya.
                     Guru sebagai cerminan dari anak didik dengan sebutan menterengnya yaitu  di gugu dan di tiru, maka harus menjalin hubungan yang harmonis semata menjadi sahabat anak didiknya. hal ini akan menimbulkan motivasi dan tingkat kemauan belajar di kelas .Guru terkadang tidak  tahu nama-nama siswanya, apalagi sampai  mengetahui  karakter anak didiknya.
                   Minimal guru harus bisa melayani anak anak dengan berbagai perbedaan bakat diri anak (self personality assessment). Ada anak yang cara belajar menghafal materi secara urut, sambil menggerakkan badan, ada pula yang cara belajarnya runtut, ketat, sangat teliti, suka menjalankan aturan yang ada, dan juga ada cara belajarnya menangkap secara global isi satu bacaan, suka mencari asal usul rumus.
                     Itulah berbagai persoalan yang di hadapi oleh dunia pendidikan khususnya  dalam proses pembelajaran anak melalui karakter telah menuntut pihak sekolah dan guru untuk meningkatkan  dan memperbaiki system pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan mengetahu karakter anakdidiknya, maka  akan memudahkan guru untuk mencapai tujuan yang di harapkan yaitu menghasilkan output anak didik yang berkwalitas secara intelektual, spiritual, emosional dan sosial serta berakhlaq mulia. 

                     Saran yang dapat diberikan penulis yaitu agar sekolah sering mengevaluasi kerja guru dan mengadakan workshop-workshop yang  berhubungan dengan pembelajaran karakter, karena selama ini kebanyakan  guru belum  memahami secara sepenuhnya dalam pembelajaran melalui karakter sehingga untuk mempraktekkan di kelas juga belum maximal. Pada akhirnya jika semua berjalan dengan baik semua sekolah akan menghasilkan anak didik yang diharapkan baik dari pemerintah, sekolah dan masyarakat serta kebanggaan keluarga.

ADIWIYATA , TANTANGAN DAN HARAPAN

ADIWIYATA , TANTANGAN DAN HARAPAN

 Oleh :
Suparno,S.Pd.,M.Pd.*

Sekolah  yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan, yaitu Sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Sekolah yang demikian disebut sekolah adiwiyata.
Tempatnya tampak rindang dengan dipenuhinya banyak pepohonan dan tanaman. Bunga bunga menghiasi taman-taman yang ada didepan kelas. Anak anak memiliiki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, Para penjaja makanan di Kopsek hanya menjual makanan dengan standar sehat, tanpa pengawet, tanpa pewarna, tanpa pemanis dan lain lainnya.
Semua makanan tidak dibungkus dengan plastik, akan tetapi dengan menggunakan piring, mangkok atau minimal menggunakan bungkus daun, sehingga tidak ada sampah plastik ditempat sampah.
Disana diajarkan untuk menghemat energi, air, listrik , semuanya itu adalah pendidikan karakter yang diterapkan langsung dan terintegrasi kedalam semua mata pelajaran. Pembelajaran tidak hanya di kelas, akan tetapi bisa dilaksanakan di hutan sekolah, kebun sekolah , taman sekolah, green house dan sebagainya. Sehingga tidak ada anak yang mengantuk. Anak akan bersemangat dan langsung praktek dengan alam.
Manfaat Program Adiwiyata, Sekolah yang telah menerapkan Program adiwiyata dapat merasakan manfaat baik bagi penerapan sistem belajar, proses belajar dan  hasil pembelajaran  khususnya bagi peserta didik. Hal yang dirasakan oleh warga sekolah antara lain :
1.    Merubah perilaku warga sekolah untuk melakukan budaya pelestarian lingkungan. 2. Meningkatkan effisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah. 3. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan sumber daya dan energi. 4. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan  kondusif bagi seluruh warga sekolah 5. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah 6. Dapat menghindari berbagai resiko dampak lingkungan di wilayah sekolah. 7. Menjadikan tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dan benar.
Sekolah yang demikian ini menjadi impian semua insan pendidikan. Sehingga merupaka keputusan yang tepat apabila Bupati Magetan menetapkankan himbuan agar sekolah di Magetan berupaya menjadi sekolah adiwiyata.
Adiwiyata di SMPN 3 Kawedanan
Untuk menuju sekolah adiwiyata beberapa upaya yang dilakukan di SMPN 3 Kawedanan adalah ; Mengadakan diklat dengan judul menyusun perangkat pembelajaran untuk menuju sekolah adiwiyata dengan menghadirkan nara sumber Kepala Dinas Dikpora, dari Pengawas, dan dari SMP 4 dan SMP 1 Ngariboyo yang telah mencapai Sekolah adiwiyata tingkat Nasional. Mengadakan study banding ke sekolah-sekolah yang telah lolos sebagai sekolah adiwiyata nasional.
 Kemudian membentuk Tim adiwiyata. Setelah  tim terbentuk masing masing Pokja melaksanakan programnya masing- masing. Salah satu yang menonjol adalah menanam kakau 200pohon, membuat green house, membuat tempat sampah.
Setiap dua minggu sekali diadakan lomba kelas, mengenai kebersihan, taman, keindahan, kelengkapan kelas, keikut sertaan dalam program adiwiyata dll. Bagi kelas yang menang mendapatkan hadiah 2 pot dan 1 bendera adiwiyata dengan tertuliskan the best class (kelas terbaik).
Kendala yang muncul adalah belum semua guru dan siswa mendukung. Maka upaya yang bisa dilakukan adalah setiap upacara hari senin topik bahasannya  yang pertama adalah tentang adiwiyata, berikutnya topik bebas yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Menanamkan kesadaran “melu handarbeni” terhadap SMPN 3 Kawedanan sehingga mau memberikan kontribusi terhadap tercapainya adiwiyata.
Harapan dari tercapainya adiwiyata adalah ikut serta mengamankan bumi kita yang semakin panas, semua warganya sehat untuk masa yang panjang, bisa mencapai cita-citanya untuk kesejahteraan hidupnya.
Penulis adalah Kepala Sekolah SMPN 3 Kawedanan, Magetan

HP. 081 252 121 22

Foto Kegiatan



Diklat Karya Ilmiah Populer Di Magetan

Dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis artikel dan penelitian tindakan kelas, maka MKKS bekerja sama dengan Jawa Pos mengadakan diklat penulisan artikel ilmiah populer di SMPN  1 Magetan.
Para kepala sekolah dan guru sekabupaten Magetan sangat antusias mengikuti diklat tersebut. Pelaksanannya tiga hari in dan dua minggu On.
Hasil yang diharapkan adalah:
1. Membuat artikel Ilmiah Populer yang di muat di Radar Magetan
2. Membuat buku kumpulan artikeldari seluruh peserta
3. Membuat artikel yang dimuat di Jurnal Ber ISSN
4. Membuat PTK.
Mohon yang belum mengirimkan artikel, segera dikirm untuk dimuat di blog juga di Radar Madiun.
Semoga sukses.

amanah untuk kesehatan